Agroforestry Untuk Ketahanan Pangan

0
120

INN.CO.ID – Kementerian BUMN mendukung Perum Perhutani yang turut berpartisipasi dalam program Pemerintah pada Ketahanan Pangan Nasional. Perhutani berperan dalam pengelola hutan berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat dengan kontribusi Perum Perhutani kepada masyarakat desa hutan dalam bentuk pemanfaatan lahan dibawah tegakan (PLDT) melalui kegiatan agroforestri. Agroforestri adalah kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan menggunakan optimalisasi pemanfaatan lahan dengan sistem kombinasi tanaman berkayu, buah-buahan, atau tanaman semusim sehingga terbentuk interaksi ekologis dan ekonomis diantara komponen penyusunnya.

Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN mengapresiasi inisiatif Perhutani dalam menjalankan program agroforestri dan menjadikan salah satu Program Strategis/Quick Win Perhutani.

“Program Agroforestry Perhutani merupakan salah satu program strategis Perhutani untuk mendukung katahanan pangan, yang sebagaimana kita ketahui dunia saat ini sedang mengalami krisis pangan global. Dengan dimulai dari penanaman tebu pada tahun 2022 dan selanjutnya akan diikuti komoditas lainnya. Program ini juga sebagai bentuk sinergi Perum Perhutani dengan BUMN lainnya seperti Holding Perkebunan” ucap Bapak Rachman Ferry Isfianto.

Program ini juga sebagai bentuk sinergitas Perum Perhutani dg BUMN lainnya seperti PTPN. ”Kegiatan agroforestri Perum Perhutani hampir seluruhnya dikerjasamakan dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dimana setiap LMDH memiliki anggota yang merupakan masyarakat sekitar hutan, selain dengan LMDH tersebut juga terdapat Kerjasama agroforestri dengan entitas yang sudah berbadan hukum. Tanaman agroforestri dalam kawasan hutan tersebut dibuatkan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara LMDH/Entitas berbadan hukum dengan Administratur/KKPH selaku pimpinan di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH). Saat ini telah terdata lebih kurang terdapat 62 jenis komoditi yang diusahakan dan dikelompokkan menjadi bidang kegiatan:

Ketahanan Pangan; bagi hasil dari komoditas padi, jagung dan kedelai.

Hasil Hutan Bukan Kayu; bagi hasil dari komoditas kopi, cengkeh, kelapa, kacang tanah, porang, salak, durian, mangga, pisang, bambu, air dan sebagainya.

Kerja sama Tebu; pendapatan kerja sama tebu skema Permen LHK No. P.81/2016 berupa Dana Pembangunan Hutan (DPH) dan bagi hasil bersih produksi gula dan tetes tebu dari 6 mitra kerja sama agroforestry tebu.

Industri Madu; pendapatan dari Madu Wanajava KPH Pati (Jawa Tengah).

Pada tahun 2021 kontribusi komoditas agroforestry Perum Perhutani sudah cukup signifikan, dengan total lahan agroforestry sebesar 203.148 Ha Perhutani dengan bantuan masyarakat sekitar hutan dapat memproduksi komoditas padi sebesar 11.422 ton, jagung 12.976 ton, kopi 2616 ton, singkong 3109 ton, porang 274, tebu 498 ton, dan komoditas lainnya 703.692 ton.

Perhutani membantu program ketahanan pangan dengan mengoptimalkan kawasan hutan untuk penguatan produksi komoditas bahan pangan yang esensial bagi penduduk Indonesia terdiri dari jenis padi, jagung, tebu dan lain-lain. Terdapat 5 KPH Piloting Ketahanan Pangan sesuai mandat Kementerian LHK dan Kementerian Pertanian dengan Luas Areal 13.782 Ha, 21.044 orang petani hutan, 130 LMDH/KTH serta 5 KPH Lokasi Tambahan Piloting Ketahanan Pangan Kementerian Koperasi dengan luas areal 12.380 Ha, 27.794 orang petani hutan, 101 LMDH/KTH Ha dengan komoditi padi dan jagung. Pengembangan lokasi model ketahanan pangan diharapkan dapat membantu program nasional dalam menjaga stabilitas ketersediaan pangan nasional dan gejolak harga pangan.

Selain itu Perum Perhutani mendukug dalam PROGRAM MAKMUR (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat) adalah Program yang diinisiasi dan melibatkan berbagai berbagai pihak (PIHC, RNI, PTPN, SHS, BRI, ASKRINDO, JASINDO, dll) dengan melakukan upaya Pendampingan intensif kepada petani & budidaya pertanian berkelanjutan serta melibatkan rantai pasok dan didukung teknologi, dengan berbasis triple bottom-line 3P (People, Planet, Profit) untuk memakmurkan Petani Indonesia.

Project Management Office (PMO) Makmur untuk komoditi Padi dan Jagung terdapat di 10 KPH Pilot tersebar di 3 Divisi Regional. Untuk komoditi padi seluas 191 Ha berada di KPH Banten sedangkan komoditi jagung seluas 8.688 Ha berada di KPH Indramayu, KPH Majalengka, KPH Banten, KPH Pemalang, KPH Pati, KPH Kendal, KPH Bojonegoro, KPH Tuban, KPH Blitar dan KPH Madiun. PMO Makmur diharapkan oleh Kementrian BUMN dapat menjadi program unggulan untuk menjaga kedaulatan pangan di Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan petani melalui penyediaan berbagai akses ke permodalan, Sarana produksi pertanian, aggregator, Offtaker dan lahan Garapan.* (na-sumber: Kementerian BUMN)

LEAVE A REPLY