Perjalanan Sukses Bens Farm, Kuasai Hulu-Hilir Bisnis Domba

0
149
Tangkapan layar webinar inspirasi bisnis Intani #62 Sukses Kuasai Hulu-Hilir Bisnis Domba, Rabu (09/03)

INN.CO.ID – Isu kertersedian daging yang menyebabkan kenaikan harga menjadi sorotan nasional. Ketua umum Intani, Guntur Subagja ikut menyoroti hal tersebut, “ketergantungan daging impor kita cukup tinggi, sedangkan produksi lokal masih rendah. Untuk itu, peternakan domba bisa menjadi salah satu alternatif memenuhi ketersedian daging nasional,” tutur Guntur dalam pengantarnya di webinar inspirasi bisnis Intani seri ke 62 yang ditayangkan streaming di TANITV (https://youtu.be/5sfJm1cT7pg), Rabu (09/03).

Guntur menuturkan domba memiliki empat potensi pasar yaitu, pasar harian, pasar khusus (aqiqah), pasar tahunan dan pasar ekspor. “Untuk ekspor kita ada pasar di Timur Tengah, Malaysia dan Brunei,” tuturnya.

Ridwan Herdian, Dirut Bens Farm pun menangkap potensi itu. “Awal kami mendirikan Bens Farm di tahun 2013 salah satunya karna domba memiliki pasar khusus, walaupun jumlah konsumsi domba masih minim,” pungkasnya mengawali pemaparan sebagai narasumber.

Bens Farm didirikan oleh Ridwan dan dua sahabatnya sesama lulusan IPB. Bens Farm sudah tergabung dalam organisasi ASPAQIN (Asosiasi Pengusaha Aqiqah Indonesia), HPDKI (Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia) dan JULEHA Indonesia (Juru Sembelih Halal Indonesia).

Lebih lanjut ia menuturkan domba merupakan hewan ternak yang memiliki angka kelahiran lebih besar dibandingkan hewan ternak lainnya. “Dengan manajemen pemeliharaan yang maksimal dalam jangka 2 tahun domba bisa melahirkan hingga tiga kali di mana setiap kelahiran bisa mencapai 1 sampai 5 ekor.”

Saat ini Bens Farm fokus pada kegiatan bisnis seperti kemitraan, pemeliharaan, penyembelihan, pengolahan produk dan delivery. “Awal berdiri tahun 2013-2014 kami fokus di hulu, penggemukan domba untuk kurban. Lalu 2017 kita mulai industri hilirnya, kemitraan kecil-kecilan dan lain-lain.”

Jatuh bangun dalam bisnis domba sudah pernah dialami. “Di industri hulu maupun hilir sudah pernah, bagi kami itu merupakan ‘biaya sekolah’. Namun dari situ kami jadi banyak belajar dan manajemen kami pun jadi lebih kuat,” tutur Ridwan.

Jangkauan pasar Bens Farm mencakup Jabodetabek dan sudah memiliki layanan yang lengkap seperti aqiqah dan qurban yang tersertifikasi, lalu meatshop, domba guling, one stop shoping: domba(bibit, indukan, penggemukan), non karkas serta pupuk dan yang terakhir ada jasa konsultasi & kemitraan.

Lukman Maulana, selaku host mengulik lebih jauh untuk jenis kemitraan apa saja yang ada di Bens Farm. “Untuk kemitraan kami ada penggemukan dan breeding. Di breeding mencapai 700 ekor dan penggemukan ada 900 ekor,” tutur Ridwan.

“Peluang pasar domba ini sangat besar, seperti yang disampaikan pak Guntur di awal. Industri hulu seperti breeding potensinya besar sekali. Kami pun saat ini sedang fokus balik lagi ke hulu, karena potensi hilirnya juga sangat besar. Jadi kami ingin kuat di kedua sisi dan kami masih membuka kemitraan. Dengan harapan bisnis domba ini menjadi besar dan mampu memenuhi pangan nasional,” pungkas Ridwan.* (na-in)

LEAVE A REPLY